Kekayaan alam yang dimiliki
Negara Indonesia sangatlah berlimpah. Bukan hanya kekayaan alam, keindahan
panorama yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia juga merupakan salah satu
karunia yang patut untuk dibanggakan. Hal itu merupakan salah satu daya tarik
wisatawan mancanegara untuk menjadikan Negara Indonesia menjadi destinasi
wisata untuk mengisi waktu liburan. Banyak yang mendapatkan manfaat dari
banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, terutama masyarakat. Dengan
banyaknya wisatawan, maka dapat menaikkan perekonomian masyarakat di lingkungan
yang menjadi destinasi wisata tersebut. Salah satu destinasi wisata unggulan di
Indonesia adalah pantai.
Sebagai negara kepulauan
terbesar, Indonesia pasti memiliki banyak obyek wisata pantai yang sudah
dikelola dengan baik. Tetapi, dengan banyaknya jumlah pulau yang ada di wilayah
Negara Indonesia masih banyak pantai – pantai yang belum di kelola dengan baik
sehingga masyarakat sekitar tidak bisa memanfaatkan dari sektor ekonomi
semaksimal mungkin. Banyak daya tarik pantai atau daerah pesisir di Indonesia,
contohnya saja kegiatan – kegiatan berselancar dan menyelam guna melihat
keindahan ekosistem pesisir seperti terumbu karang, padang lamun, serta biota –
biota laut yang terdapat disekitar terumbu karang.
Letak
Indonesia yang strategis juga menjadi salah satu penyebab mengapa pantai –
pantai di Indonesia memiliki banyak terumbu karang. Menurut Giyanto (2004),
luas terumbu karang di Indonesia mencapai 39.538 km yang terletak tepat di Coral Triangle. Coral
Triangle merupakan sebuah tempat pusat suatu kawasan terumbu karang yang
memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Oleh karena itu, dengan
adanya potensi wisata terumbu karang yang tinggi harus dapat dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
Keberadaan
terumbu karang memiliki banyak manfaat bagi lingkungan sekitarnya, salah
satunya adalah sebagai sumber makanan dari hewan – hewan yang berada di sekitar
terumbu karang. Seperti ikan – ikan kecil yang menjadikan terumbu karang
sebagai tempat untuk berlindung sekaligus mencari sumber makanan. Terumbu
karang juga bermanfaat sebagai objek wisata, karena keindahan alam dibawah laut
serta terumbu karang sebagai rumah bagi ikan – ikan kecil menyebabkan terdapat
beraneka ragam ikan – ikan kecil yang berada di sekitar terumbu karang. Hal
itulah yang menyebabkan banyak pantai di Indonesia menjadi destinasi wisata
favorit, karena terdapat banyak terumbu karang yang tersebar di daerah pesisir
Indonesia.
Manfaat
lain dari terumbu karang adalah sebagai pelindung pesisir dari erosi, banjir
pantai serta fenomena – fenomena lain yang dapat menyebabkan perusakan daerah
pesisir dari aktivitas air laut. Terumbu karang juga menjadi pemecah ombak agar
tidak terjadi bencana yang tidak diinginkan. Tetapi semua manfaat tersebut akan
hilang disaat tidak adanya perhatian pemerintah maupun masyarakat dalam
melestarikan terumbu karang yang tersebar di seluruh pesisir.
Salah
satu pantai yang terkenal dengan terumbu karangnya adalah Pantai Sadranan,
Kabupaten Gunung Kidul. Di daerah pesisir Kabupaten Gunung Kidul terkenal
dengan banyaknya pantai – pantai, seperti Pantai Sadranan, Krakal, Baron, dan
lain lain. Kabupaten Gunung Kidul merupakan salah satu daerah di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan ibukota Wonosari. Berdasar Permendagri Nomo
66 Tahun 2011, Kabupaten Gunung Kidul terdiri dari 18 kecamatan dan 144 desa.
Secara administratif, kabupaten ini memiliki luasan wilayah sekitar 1.432 km²
yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di arah selatan.
Pantai
Sadranan terletak di Dusun Pulogendes II, Desa Sidoarjo. Pantai ini terletak
diantara 2 pantai lainnya, yaitu Pantai Sundak dan Pantai Krakal. Pantai
Sadranan terkenal dengan kekayaan akan terumbu karang yang terdapat pada
pesisir pantainya. Pantai ini difokuskan untuk kegiatan pariwisata, para
pengunjung dapat menikmati obyek wisata bahari yang terdapat di Kabupaten
Gunung Kidul tersebut.
Ekosistem
terumbu karang merupakan potensi yang sangat besar jika dapat dimanfaatkan
secara maksimal. Kegiatan yang terdapat di pesisir Pantai Sadranan antara lain
kegiatan perdagangan dan jasa, seperti warung – warung, npenyewaan peralatan snorkeling yang dapat digunakan sebagai
kegiatan snorkeling di sekitar pantai
sadranan. Ekosistem terumbu karang terdapat sekitar 20 – 25 meter dari garis
pantai, daerah tersebut yang dapat digunakan sebagai lokasi snorkeling.
Ada
beberapa jenis terumbu karang yang dikemukakan oleh Nybakken (1992), yaitu Fringing Reef, Barrier Reef, dan Atol. Tipe terumbu karang yang terdapat
pada Pantai Sadranan merupaka Fringing
Reef, hal tersebut diketahui karena terumbu karang yang terdapat di pesisir
Pantai Sadranan tidak melebihi kedalaman 40 meter dan juga terumbu karang tersebut
terletak tidak jauh dari garis pantai.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi berkembangnya terumbu karang di pesisir Pantai
Sadranan salah satunya karena letak terumbu karang dari permukaan laut tidaklah
dalam, hal tersebut membuat terpenuhinya kebutuhan sinar matahari yang sangat
berguna bagi kelestarian terumbu karang. Faktor lainnya adalah gelombang,
dengan adanya gelombang yang terus menerus dapat memberikan manfaat bagi
terumbu karang sebagai sumber makanan. Setiap kali gelombang melewati terumbu
karang membawa zat – zat yang diperlukan bagi terumbu karang serta membawa air
segar dan dapat mencegah terjadi pengendapan pada polip karang.
Ada
beberapa hal yang harus menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat dalam
perusakaan atau gagalnya pelestarian terumbu karang. Salah satunya adalah
kegiatan nelayan dalam penangkapan ikan – ikan kecil di sekitar terumbu karang
menggunakan bahan beracun, bahan peledak. Kemudian ada penambangan terumbu
karang yang dijadikan sebagai bahan produksi kapur. Masyarakat, terutama
nelayan di sekitar Pantai Sadranan harus sadar akan dampak buruk bagi ekosistem
pesisir jika melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak maupun bahan
beracun. Mungkin dampak yang dirasakan tidak sekarang, tetapi jika kegiatan itu
terus menerus dilakukan dapat mengancam kelestarian terumbu karang di Pantai
Sadranan. Nantinya terumbu karang bukan lagi menjadi salah satu daya tarik
wisatawan di Pantai Sadranan, hal tersebut sudah dialami pada Pantai Baron yang
di pinggir pantainya sudah tidak dijumpai lagi terumbu karang.
Dalam
pelestarian terumbu karang di Pantai Sadranan merupakan tanggung jawab dari
semua stakeholder seperti pemerintah
daerah, masyarakat, hingga dapat juga meminta bantuan dari pihak swasta dalam
pengendalian kelestarian terumbu karang di Pantai Sadranan. Peran pemerintah
dalam pelestarian hanya sebatas mengawasi dan memberikan kebijakan seperti
Keputusan Bupati Gunung Kidul Nomor 31/KPTS/2001 tentang Pengendalian Perusakan
dan Pencemaran Kawasan Pantai dan Pesisir Laut.
Program
– program yang dapat dilakukan pemerintah dalam pengendalian kerusakan terumbu
karang harus dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan dan
pelestarian terumbu karang yang baik. Masyarakat sekitar Pantai Sadranan yang
mayoritas sebagai nelayan harus mulai berbenah diri dalam mencari ikan. Tidak
ada lagi penangkapan ikan dengan cara yang dapat merusak ekosistem terumbu
karang. Pemerintah dapat melakukan sosialisasi kepada nelayan agar tidak ada
lagi aktivitas penangkapan ikan yang membahayakan ekosistem terumbu karang di
pinggir Pantai Sadranan. Mengadakan pelatihan – pelatihan dalam memanfaatkan
potensi terumbu karang agar masyarakat dapat memanfaatkan potensi tersebut
semaksimal mungkin tanpa memberikan dampak negatif kepada ekosistem terumbu
karang.
Pemerintah juga dapat
berupaya meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai keindahan
terumbu karang di Pantai Sadranan yang dapat menarik minat wisatawan.
Pengelolaan kegiatan pariwisata dapat menjadi mata pencaharian alternatif bagi
masyarakat pesisir Pantai Sadranan. Dengan adanya mata pencaharian alternatif
maka dapat mengurangi jumlah nelayan yang terdapat di Pantai Sadranan sehingga
potensi perusakan ekosistem terumbu karang di pinggir Pantai Sadranan juga
dapat dikurangi.