Mar 19, 2017

UPAYA PELESTARIAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG PANTAI SADRANAN, YOGYAKARTA



Kekayaan alam yang dimiliki Negara Indonesia sangatlah berlimpah. Bukan hanya kekayaan alam, keindahan panorama yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia juga merupakan salah satu karunia yang patut untuk dibanggakan. Hal itu merupakan salah satu daya tarik wisatawan mancanegara untuk menjadikan Negara Indonesia menjadi destinasi wisata untuk mengisi waktu liburan. Banyak yang mendapatkan manfaat dari banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, terutama masyarakat. Dengan banyaknya wisatawan, maka dapat menaikkan perekonomian masyarakat di lingkungan yang menjadi destinasi wisata tersebut. Salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia adalah pantai.
Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia pasti memiliki banyak obyek wisata pantai yang sudah dikelola dengan baik. Tetapi, dengan banyaknya jumlah pulau yang ada di wilayah Negara Indonesia masih banyak pantai – pantai yang belum di kelola dengan baik sehingga masyarakat sekitar tidak bisa memanfaatkan dari sektor ekonomi semaksimal mungkin. Banyak daya tarik pantai atau daerah pesisir di Indonesia, contohnya saja kegiatan – kegiatan berselancar dan menyelam guna melihat keindahan ekosistem pesisir seperti terumbu karang, padang lamun, serta biota – biota laut yang terdapat disekitar terumbu karang.
            Letak Indonesia yang strategis juga menjadi salah satu penyebab mengapa pantai – pantai di Indonesia memiliki banyak terumbu karang. Menurut Giyanto (2004), luas terumbu karang di Indonesia mencapai 39.538 km yang terletak tepat di Coral Triangle. Coral Triangle merupakan sebuah tempat pusat suatu kawasan terumbu karang yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Oleh karena itu, dengan adanya potensi wisata terumbu karang yang tinggi harus dapat dimanfaatkan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
            Keberadaan terumbu karang memiliki banyak manfaat bagi lingkungan sekitarnya, salah satunya adalah sebagai sumber makanan dari hewan – hewan yang berada di sekitar terumbu karang. Seperti ikan – ikan kecil yang menjadikan terumbu karang sebagai tempat untuk berlindung sekaligus mencari sumber makanan. Terumbu karang juga bermanfaat sebagai objek wisata, karena keindahan alam dibawah laut serta terumbu karang sebagai rumah bagi ikan – ikan kecil menyebabkan terdapat beraneka ragam ikan – ikan kecil yang berada di sekitar terumbu karang. Hal itulah yang menyebabkan banyak pantai di Indonesia menjadi destinasi wisata favorit, karena terdapat banyak terumbu karang yang tersebar di daerah pesisir Indonesia.
            Manfaat lain dari terumbu karang adalah sebagai pelindung pesisir dari erosi, banjir pantai serta fenomena – fenomena lain yang dapat menyebabkan perusakan daerah pesisir dari aktivitas air laut. Terumbu karang juga menjadi pemecah ombak agar tidak terjadi bencana yang tidak diinginkan. Tetapi semua manfaat tersebut akan hilang disaat tidak adanya perhatian pemerintah maupun masyarakat dalam melestarikan terumbu karang yang tersebar di seluruh pesisir.
            Salah satu pantai yang terkenal dengan terumbu karangnya adalah Pantai Sadranan, Kabupaten Gunung Kidul. Di daerah pesisir Kabupaten Gunung Kidul terkenal dengan banyaknya pantai – pantai, seperti Pantai Sadranan, Krakal, Baron, dan lain lain. Kabupaten Gunung Kidul merupakan salah satu daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan ibukota Wonosari. Berdasar Permendagri Nomo 66 Tahun 2011, Kabupaten Gunung Kidul terdiri dari 18 kecamatan dan 144 desa. Secara administratif, kabupaten ini memiliki luasan wilayah sekitar 1.432 km² yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di arah selatan.
            Pantai Sadranan terletak di Dusun Pulogendes II, Desa Sidoarjo. Pantai ini terletak diantara 2 pantai lainnya, yaitu Pantai Sundak dan Pantai Krakal. Pantai Sadranan terkenal dengan kekayaan akan terumbu karang yang terdapat pada pesisir pantainya. Pantai ini difokuskan untuk kegiatan pariwisata, para pengunjung dapat menikmati obyek wisata bahari yang terdapat di Kabupaten Gunung Kidul tersebut.
            Ekosistem terumbu karang merupakan potensi yang sangat besar jika dapat dimanfaatkan secara maksimal. Kegiatan yang terdapat di pesisir Pantai Sadranan antara lain kegiatan perdagangan dan jasa, seperti warung – warung, npenyewaan peralatan snorkeling yang dapat digunakan sebagai kegiatan snorkeling di sekitar pantai sadranan. Ekosistem terumbu karang terdapat sekitar 20 – 25 meter dari garis pantai, daerah tersebut yang dapat digunakan sebagai lokasi snorkeling.
            Ada beberapa jenis terumbu karang yang dikemukakan oleh Nybakken (1992), yaitu Fringing Reef, Barrier Reef, dan Atol. Tipe terumbu karang yang terdapat pada Pantai Sadranan merupaka Fringing Reef, hal tersebut diketahui karena terumbu karang yang terdapat di pesisir Pantai Sadranan tidak melebihi kedalaman 40 meter dan juga terumbu karang tersebut terletak tidak jauh dari garis pantai.
            Faktor – faktor yang mempengaruhi berkembangnya terumbu karang di pesisir Pantai Sadranan salah satunya karena letak terumbu karang dari permukaan laut tidaklah dalam, hal tersebut membuat terpenuhinya kebutuhan sinar matahari yang sangat berguna bagi kelestarian terumbu karang. Faktor lainnya adalah gelombang, dengan adanya gelombang yang terus menerus dapat memberikan manfaat bagi terumbu karang sebagai sumber makanan. Setiap kali gelombang melewati terumbu karang membawa zat – zat yang diperlukan bagi terumbu karang serta membawa air segar dan dapat mencegah terjadi pengendapan pada polip karang.
            Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat dalam perusakaan atau gagalnya pelestarian terumbu karang. Salah satunya adalah kegiatan nelayan dalam penangkapan ikan – ikan kecil di sekitar terumbu karang menggunakan bahan beracun, bahan peledak. Kemudian ada penambangan terumbu karang yang dijadikan sebagai bahan produksi kapur. Masyarakat, terutama nelayan di sekitar Pantai Sadranan harus sadar akan dampak buruk bagi ekosistem pesisir jika melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak maupun bahan beracun. Mungkin dampak yang dirasakan tidak sekarang, tetapi jika kegiatan itu terus menerus dilakukan dapat mengancam kelestarian terumbu karang di Pantai Sadranan. Nantinya terumbu karang bukan lagi menjadi salah satu daya tarik wisatawan di Pantai Sadranan, hal tersebut sudah dialami pada Pantai Baron yang di pinggir pantainya sudah tidak dijumpai lagi terumbu karang.               
            Dalam pelestarian terumbu karang di Pantai Sadranan merupakan tanggung jawab dari semua stakeholder seperti pemerintah daerah, masyarakat, hingga dapat juga meminta bantuan dari pihak swasta dalam pengendalian kelestarian terumbu karang di Pantai Sadranan. Peran pemerintah dalam pelestarian hanya sebatas mengawasi dan memberikan kebijakan seperti Keputusan Bupati Gunung Kidul Nomor 31/KPTS/2001 tentang Pengendalian Perusakan dan Pencemaran Kawasan Pantai dan Pesisir Laut.
            Program – program yang dapat dilakukan pemerintah dalam pengendalian kerusakan terumbu karang harus dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian terumbu karang yang baik. Masyarakat sekitar Pantai Sadranan yang mayoritas sebagai nelayan harus mulai berbenah diri dalam mencari ikan. Tidak ada lagi penangkapan ikan dengan cara yang dapat merusak ekosistem terumbu karang. Pemerintah dapat melakukan sosialisasi kepada nelayan agar tidak ada lagi aktivitas penangkapan ikan yang membahayakan ekosistem terumbu karang di pinggir Pantai Sadranan. Mengadakan pelatihan – pelatihan dalam memanfaatkan potensi terumbu karang agar masyarakat dapat memanfaatkan potensi tersebut semaksimal mungkin tanpa memberikan dampak negatif kepada ekosistem terumbu karang.
Pemerintah juga dapat berupaya meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai keindahan terumbu karang di Pantai Sadranan yang dapat menarik minat wisatawan. Pengelolaan kegiatan pariwisata dapat menjadi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat pesisir Pantai Sadranan. Dengan adanya mata pencaharian alternatif maka dapat mengurangi jumlah nelayan yang terdapat di Pantai Sadranan sehingga potensi perusakan ekosistem terumbu karang di pinggir Pantai Sadranan juga dapat dikurangi.